JAKARTA — Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Kabadiklat) Kejaksaan RI, Dr. Leonard Eben Ezer Simanjuntak, menyampaikan peringatan tegas kepada seluruh peserta Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan 82 Gelombang I dan II. Peringatan tersebut disampaikan langsung dalam apel di Lapangan Badiklat Kejaksaan, Sabtu (28/6/2025) petang.
Dalam arahannya, Leonard menekankan pentingnya menanamkan disiplin, etika, dan integritas sebagai pondasi utama dalam proses pembentukan calon jaksa. Ia mengingatkan bahwa Badiklat bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat membentuk karakter dan mental sebagai aparat penegak hukum.
“Saya tidak mau dengar lagi ada keributan di Badiklat. Saya tidak ingin Gelombang I dan Gelombang II pecah,” tegas Leonard dengan nada serius.
Leonard menolak mentolerir segala bentuk provokasi, gesekan antargelombang, maupun simbol dan gestur yang berpotensi menimbulkan perpecahan. Ia menekankan bahwa kecerdasan semata tidak cukup untuk menjadi jaksa yang baik.
“Saya tidak butuh orang pintar tapi tidak punya etika, disiplin, dan adab. Saya butuh jaksa yang berintegritas, beretika, beradab, dan juga pintar,” ujarnya, disambut serempak oleh para siswa dengan jawaban lantang, “Siap, paham!”
Sebagai bentuk ketegasan, Leonard menyatakan bahwa tindakan provokatif akan ditindak tanpa kompromi. Ia bahkan membuka kemungkinan sanksi berat hingga pemecatan dari program pendidikan bagi peserta yang terbukti melanggar.
“Sekali lagi saya dengar, saya akan pecat dan keluarkan dari Badiklat. Saya akan periksa melalui pengawasan,” tandasnya.
Dalam suasana yang sarat pembinaan itu, Leonard juga menyerukan pentingnya menjaga kekompakan antarsiswa. Ia secara khusus menyebut nama dua kelompok peserta, yakni Raja Wali dari Gelombang I dan Cendrawasih dari Gelombang II, agar tetap solid dan tidak terpecah oleh ego maupun fanatisme kelompok.
“Hari ini, Raja Wali dan Cendrawasih harus utuh. Tidak ada lagi permasalahan yang kemarin terjadi. Paham? Bisa berubah?” serunya, yang kembali dijawab serempak, “Siap, bisa!”
Sebagai tindak lanjut, Leonard memutuskan untuk mencabut sementara izin berlibur bagi peserta Gelombang II. Ia juga menginstruksikan agar usai makan malam dan salat, peserta Gelombang II diarahkan ke aula, sementara Gelombang I diminta untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan pimpinan.
Peringatan keras dari Kabadiklat ini menjadi penegasan atas komitmen Kejaksaan RI dalam mencetak jaksa-jaksa muda yang tak hanya cakap secara intelektual, namun juga tangguh secara moral dan menjunjung tinggi nilai-nilai institusional.
Penulis: Muzer