Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility
Hubungi Kami
Rabu, 08 Oktober 2025

Apel Gabungan Badiklat Kejaksaan RI, Leonard Tekankan Disiplin dan Transformasi SDM
Oleh Admin | Senin, 06 Oktober 2025
Bagikan :

 

JAKARTA – Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI menggelar apel gabungan pada Senin pagi (6/10/2025). Apel yang dipimpin langsung Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI, Dr. Leonard Eben Ezer Simanjuntak, S.H., M.H., diikuti oleh seluruh pegawai Badiklat, peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I–V, peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan I–III, peserta Diklat Teknis yang dilaksanakan secara daring, serta siswa PPPJ Angkatan 82 Gelombang II.

Apel gabungan dimulai dengan laporan komandan apel kepada pembina apel, dilanjutkan dengan pengucapan Tri Krama Adhyaksa yang dipimpin Kepala Sub Bagian Perlengkapan, Dokumentasi, dan Perpustakaan, Muhammad Akbar, serta pembacaan Trapsila Adhyaksa Berakhlak oleh perwakilan siswa PPPJ.

Dalam amanatnya, Leonard mengajak seluruh peserta apel untuk selalu bersyukur atas nikmat kesehatan yang memungkinkan seluruh pegawai dan peserta diklat dapat mengikuti kegiatan bersama. “Kita masih diberikan kesempatan sebagai abdi masyarakat. Karena itu, jangan lupa mengucapkan puji syukur kepada Allah Maha Pengasih,” ujarnya.

Disiplin sebagai Pondasi Kepemimpinan

Leonard menekankan pentingnya disiplin bagi seluruh peserta diklat, khususnya PKA dan PKP, yang menurutnya merupakan cikal bakal calon pemimpin Kejaksaan di masa depan. Ia meminta seluruh peserta memahami pedoman hak dan kewajiban yang telah ditetapkan Badiklat.

“Berkali-kali saya ingatkan, dari Badan Diklat disiplin itu dimulai. Dari Badan Diklat pula lahir calon pemimpin Kejaksaan masa depan,” tegasnya.

Transformasi dan Reformasi Badiklat

Lebih lanjut, Leonard menegaskan bahwa tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Badiklat Kejaksaan RI dalam melakukan transformasi besar-besaran. Ia membedakan antara reformasi dan transformasi yang sedang dijalankan.

“Transformasi kita lakukan secara fundamental dan sistemik terhadap struktur, fungsi, dan paradigma. Sedangkan reformasi adalah perbaikan sistem yang sudah ada—dari yang belum baik menjadi baik, dan dari yang baik menjadi lebih baik,” jelasnya.

Ia menegaskan, marwah Kejaksaan tidak hanya ditentukan dari kinerja penanganan perkara pidana umum, pidana khusus, atau perdata dan tata usaha negara, melainkan juga dari kualitas sumber daya manusia. Karena itu, perbaikan SDM melalui kurikulum, disiplin, dan mentalitas di Badiklat menjadi bagian krusial dalam menjaga integritas Kejaksaan.

Kolaborasi untuk Perubahan

Leonard mengajak seluruh pegawai dan peserta diklat untuk berkolaborasi dalam mewujudkan perubahan tersebut. Menurutnya, perubahan tidaklah mudah, tetapi langkah-langkah besar sudah mulai dilakukan di seluruh bidang Kejaksaan.

“Kalau hanya perbaikan teknis penanganan perkara tanpa didukung perbaikan sumber daya manusia, maka marwah Kejaksaan suatu saat akan runtuh. Karena itu, mari bersama-sama melakukan transformasi dan reformasi. Kita terus bergerak, walau tidak semudah membalikkan telapak tangan,” ungkapnya.

Apel gabungan ini menegaskan bahwa Badiklat Kejaksaan RI bukan hanya menjadi tempat pendidikan teknis semata, tetapi juga pusat pembentukan karakter, disiplin, dan kepemimpinan, yang akan menentukan arah dan marwah Kejaksaan di masa depan.

Penulis: Muzer

 

 

 

Infografis Kejaksaan

Tweeter Kejaksaan

Instagram Kejaksaan

Polling